- Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.
- Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :
ü Persediaan Bahan Baku
ü Persediaan Barang Dalam Proses
ü Persediaan Barang Jadi
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.
Neraca
Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan DagangNeraca sebagian 31 Desember 2005 | Perusahaan Manufaktur Neraca sebagian 31 Desember 2005 | ||||
Aktiva Lancar: | Aktiva Lancar: | ||||
Kas | Rp 1.000 | Kas | Rp 1.200 | ||
Piutang (bersih) | 13.000 | Piutang (bersih) | 4.000 | ||
Persediaan Barang Dagangan | 9.000 | Persediaan: | |||
Sewa Dibayar di Muka | 2.900 | Barang Jadi | Rp 15.000 | ||
25.900 | Barang Dalam Proses | 18.000 | |||
Bahan Baku | 9.000 | ||||
42.000 | |||||
Sewa Dibayar di Muka | 1.600 | ||||
48.800 |
Laporan Rugi-Laba
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan DagangLaporan Rugi-Laba sebagian Periode Tahun 2005 | |
Harga Pokok Penjualan: | |
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari ………… | Rp 10.000 |
(+) Pembelian Bersih …………………..…………… | 99.250 |
Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………… | Rp 109.250 |
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember … | 9.000 |
Harga Pokok Penjualan ……………………………. | Rp 100.250 |
Perusahaan ManufakturLaporan Rugi-Laba sebagian Periode Tahun 2005 | |
Harga Pokok Penjualan: | |
Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. | Rp 12.000 |
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) …………… | 688.000 |
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. | Rp 700.000 |
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. | 15.000 |
Harga Pokok Penjualan | Rp 685.000 |
Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:
Perusahaan Dagang:
Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok
Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan
Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):
Skedul Harga Pokok ProduksiTahun 2005 | |||
Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari ………………….. | Rp 10.000 | ||
Ditambah: | |||
Bahan Baku: | |||
Persediaan 1 Januari ……………….. | Rp 5.000 | ||
Ditambah: Pembelian ………………. | 100.000 | ||
Tersedia Dipakai …………..………... | 105.000 105 | ||
Dikurangi : Persediaan 31 Desember | 9.000 | ||
Bahan Baku Dipakai ……………………………….. | Rp 96.000 | ||
Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….…. | 200.000 | ||
Biaya Overhead Pabrik: | |||
Tenaga Kerja Tidak Langsung ..…… | Rp 50.000 | ||
Listrik dan Air ………………………… | 140.000 | ||
Bahan Habis Pakai Pabrik …………. | 30.000 | ||
Penyusutan Gedung Pabrik ………... | 120.000 | ||
Penyusutan Mesin …………………... | 60.000 | ||
Total Biaya Overhead Pabrik ……………………… | 400.000 | ||
Total Biaya Produksi tahun ini …………………………………… | 696.000 | ||
Total Biaya Barang Dalam Proses ………………………………… | 706.000 | ||
Dikurangi: | |||
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember …………….. | 18.000 | ||
Harga Pokok Produksi ……………………………………………… | 688.000 | ||
HARGA POKOK PRODUKSI
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
ü Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
ü Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
ü Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Biaya Bahan Baku
- Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.
- Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
- Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.
- Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead Pabrik
- Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
- Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:
ü Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
ü Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
ü Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll.
SIKLUS AKUNTANSI
§ Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.
§ Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:
ü Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.
Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:
Mei | 17 | Pembelian Bahan Baku Kas / Utang Dagang | Rp 100.000 | Rp 100.000 |
ü Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.
ü Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.
§ Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.
§ Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
§ Contoh Neraca Lajur Sebagian:
Perusahaan Manufaktur Neraca Lajur sebagianPeriode tahun 2005 | ||||||||
Nama Rekening | NSSD | Harga Pokok Poduksi | Laporan Rugi-Laba | Neraca | ||||
Debit | Kredit | Debit | Kredit | Debit | Kredit | Debit | Kredit | |
Persediaan Barang Jadi | 12.000 | 12.000 | 15.000 | 15.000 | ||||
Persed. Barang Dlm. Proses | 10.000 | 10.000 | 18.000 | 18.000 | ||||
Persediaan Bahan Baku | 5.000 | 5.000 | 9.000 | 9.000 | ||||
Pembelian Bahan Baku | 100.000 | 100.000 | ||||||
Biaya Tenaga Kerja Lgsg. | 200.000 | 200.000 | ||||||
Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg. | 50.000 | 50.000 | ||||||
Biaya Listrik dan Air | 140.000 | 140.000 | ||||||
Biaya Bahan Habis Pakai | 30.000 | 30.000 | ||||||
Biaya Penyst. Gedung Pabrik | 120.000 | 120.000 | ||||||
Biaya Penyst. Mesin | 60.000 | 60.000 | ||||||
Biaya Pemasaran | 40.000 | 40.000 | ||||||
Penjualan | 1.500.000 | 1.500.000 | ||||||
………. | ……….. | 715.000 | 27.000 | |||||
Harga Pokok Produksi | 688.000 | |||||||
715.000 | 715.000 |
JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Contoh:
Des. | 31 | Harga Pokok Produksi Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku Pembelian Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Biaya Listrik dan Air Biaya Bahan Habis Pakai Biaya Penyusutan Gedung Pabrik Biaya Penyusutan Mesin (untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi) | Rp 715.000 | Rp 10.000 5.000 100.000 200.000 50.000 140.000 30.000 120.000 60.000 |
31 | Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku Harga Pokok Produksi (untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku) | Rp 18.000 9.000 | Rp 27.000 | |
31 | Persediaan Barang Jadi Penjualan Ikhtisar Rugi-Laba (untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan) | Rp 15.000 1.500.000 | Rp 1.515.000 | |
31 | Ikhtisar Rugi-Laba Persediaan Barang Jadi Harga Pokok Produksi (untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi) | Rp 700.000 | Rp 12.000 688.000 | |
31 | Ikhtisar Rugi-Laba Biaya Pemasaran (untuk menutup biaya pemasaran) | Rp 40.000 | Rp 40.000 |
PERUSAHAAN DAGANG
Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang.
Barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada perubahan sifat dan bentuknya disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi bagi toko alat-alat kantor termasuk barang dagangan
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang.
Barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada perubahan sifat dan bentuknya disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi bagi toko alat-alat kantor termasuk barang dagangan
Lapangan usaha perusahaan perdagangan adalah meliputi pembelian barang dan penjualan barang, baik di tempat sendiri maupun di tempat yang lain. perusahaan perdagangan antara lain perusahaan ekspor, perusahaan impor, toko dan warung. untuk menjamin keberhasilan, perusahaan perdagangan lokasinya di tempat yang faktor permintaan dan penawarannya besar. contohnya untuk perusahaan perdagangan kecil, lokasi usahanya harus dekat dengan konsumen yang membutuhkan barang-barang atau kalau perlu berkeliling menjajakan barangnya dari rumah ke rumah. sebaliknya utnuk perusahaan besar lokasi usahanya tidak perlu ditempatkan di pusat konsumen, tetapi pada tempat yang dapat berhubungan langsung dengan hal keuangan, pengangkutan untuk penerimaan, dan pengiriman barang. misalnya di kota pelabuhan, kota perdagangan atau kota pusat komunikasi. Perusahaan perdagangan yang bersifat mengumpulkan, memilih kedudukan perusahaan di dekat produsen.
Ciri-ciri Perusahaan Dagang
Ciri-ciri perusahaan dagang sebagai berikut :
1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.
3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang atau barang dagangan.
4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
5. antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama/ tidak ada perubahan
6. tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual barang dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga belinya.
Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran.
Akun-akun Khusus Perusahaan Dagang
Dalam kegiatan akuntansi, cakupan perusahaan dagang lebih luas dibandingkan dengan kegiatan akuntansi perusahaan jasa, maka dalam akuntansi perusahaan dagang membutuhkan akun-akun khusus yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang dagangan. Akun-akun khusus yang ada dalam perusahaan dagang sebagai berikut :
1. Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan.
2. Penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan.
3. Retur pembelian, digunakan untuk mencatat pengiriman kembali barang yang dagangan yang telah dibeli.
4. Retur penjualan, digunakan untuk mencatat penerimaan kembali barang dagangan yang telah dijual.
5. Potongan pembelian, digunakan untuk mencatat penerimaan potongan harga dari penjual.
6. Potongan penjualan, digunakan untuk mencatat pemberian potongan harga kepada pembeli.
7. Biaya angkut pembelian, digunakan untuk mencatat pembayaran biaya angkut barang yang telah dibeli
8. Biaya angkut penjualan, digunakan untuk mencatat pembayaran biaya angkut barang yang telah dijual.
9. Persediaan barang dagangan, digunakan untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan pada suatu periode.
Selain akun-akun tersebut, dalam perusahaan dagang juga terdapat akun-akun umum yang ada dalam perusahaan, seperti akun kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, modal, utang usaha, dan lain lain.
Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
- Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
- Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
- Harga pokok barang yang dijual adalah : Nilai persedian awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
- Laba kotor diperoleh dari : Penjualan bersih – Harga pokok barang yang dijual
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
1. Kegiatan usaha / operasional meliputi:
Membeli barang dagangan
Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
Menjual barang dagangan
Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
Menjual barang dagangan
2. Pendapatan Usaha/operasional
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangkan “pendapatan yang diperoleh dari usaha diluar usaha dagang disebut pendapatan diluar
usaha”
usaha”
3. Beban Utama
Harga pokok barang dagangan yang telah laki dijual
Beban usaha / operasional dibagi dua:
–beban penjualan
–beban umum dan administrasi
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan Jasa
Biasanya kalau ingin ada bukti bahwa Anda telah berbelanja, Anda akan meminta tanda bukti tersebut, baik berupa catatan biasa atau bentuk yang formal atau yang sebenarnya. Tanda bukti tersebut dipakai sebagai sumber pencatatan yang merupakan dokumen sumber dalam proses siklus akuntansi.
MACAM-MACAM BUKTI PENCATATAN
A. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut.
- Bukti Kas Masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
- Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.
- Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan
B. Bukti Transaksi Ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Yang termasuk bukti Ekstren adalah sebagai berikut.
- Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit
- kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
- Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.
- Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai hal.
- Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal.
Jurnal adalah alat yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis, dengan menunjukkan akun yang harus di debet dan di kredit beserta jumlahnya masing-masing.
Jurnal disebut juga ‘book of original entry’ (buku catatan pertama), karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus dicatat dahulu dalam jurnal sebelum dibukukan dalam buku besar.
Fungsi Jurnal
- Fungsi mencatat
- Fungsi historis
- Fungsi analisis
- Fungsi instruktif
- Fungsi informative
Bentuk jurnal ada dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus, Jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi yang terjadi, dan apabila perusahaan menggunakan jurnal khusus maka jurnal umum digunakan mencatat transaksi yang tidak dapat dicatatkan ke dalam salah satu jurnal khusus yang ada. Sedangkan Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang sejenis dan berulang kali terjadi.
Buku besar adalah alat yang digunakan untuk untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu perkiraan tertentu yang disebabkan oleh adanya transaksi keuangan.
Istilah buku besar identik dengan akun, perbedaannya hanyalah dalam penyebutan.
Istilah buku besar identik dengan akun, perbedaannya hanyalah dalam penyebutan.
Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan Jasa
- Neraca Saldo dan Kertas Kerja
Neraca saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-masing buku besar.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.
Tujuan penyesuaian :
- Setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
- Setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan beban menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu periode
Tujuan penyesuaian :
- Setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
- Setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan beban menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu periode
Akun pendapatan dan beban merupakan akun nominal atau akun sementara yang dibuka untuk menghitung laba/rugi perusahaan selama satu periode. Akhirnya saldo laba/rugi dipindahkan (ditutup) ke akun modal, sehingga akun sementara itu bersaldo nol.
Begitu juga dengan akun prive merupakan akun sementara yang digunakan untuk menampung (mencatat) penarikan modal selama satu periode akuntansi. Saldo prive ini juga dipindahkan (ditutup) ke akun modal.
Neraca Saldo Setelah Penutupan adalah neraca saldo yang disusun dari akun buku besar setelah ayat jurnal penutup dicatat.
Tahap Pelaporan Akuntansi Perusahaan Jasa
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Laporan Perubahan Modal adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan yang tejadi pada modal suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal:
1. Modal awal
2. Laba (rugi) bersih
3. Setoran (penarikan) pemilik
4. Modal akhir
Unsur-unsur laporan perubahan modal:
1. Modal awal
2. Laba (rugi) bersih
3. Setoran (penarikan) pemilik
4. Modal akhir
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru.
Jurnal ini bukan merupakan keharusan meskipun tercantum dalam siklus akuntansi. Jurnal pembalik dibuat dengan tujuan agar pencatatan pada periode berikutnya dapat dilakukan secara wajar sesuai dengan sistem akuntansi yang dipakai.
Hal-hal yang memerlukan Jurnal Pembalik, antara lain:
1. Beban-beban yang masih harus dibayar.
2. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban).
3. Pendapatan yang masih harus diterima.
4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan).
Jurnal ini bukan merupakan keharusan meskipun tercantum dalam siklus akuntansi. Jurnal pembalik dibuat dengan tujuan agar pencatatan pada periode berikutnya dapat dilakukan secara wajar sesuai dengan sistem akuntansi yang dipakai.
Hal-hal yang memerlukan Jurnal Pembalik, antara lain:
1. Beban-beban yang masih harus dibayar.
2. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban).
3. Pendapatan yang masih harus diterima.
4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan).
No comments:
Post a Comment