10/18/11

JALAN GOLONGAN yang SELAMAT

Saat ini muncul berbagai golongan di tengah-tengah umat islam. Setiap golongan selalu menganggap dirinya yang paling benar dan yang akan selamat. Golongan manakah yang akan selamat diantara sekian banyak golongan tersebut?. Rasulullah SAW telah menyebutkan bahwa agama islam ini akan terpecah dalam beberapa golongan. Sebagaimana dalam sabdanya: “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari ahli kitab telah terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama islam ini akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di neraka dan satu golongan didalam surga, yaitu al-jama’ah”( HR Ahmad dan yang lain. Al-Hafizh menggolongkannya hadis hasan)
Golongan yang selamat adalah golongan yang selalu mengembalikkan setiap permasalahannya kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Juga senantiasa memurnikan tauhid. Tauhid yaitu mengesakan ALLOH dalam beribadah,
memohon pertolongan dan berbagai ibadah yang lainnya. Karena suatu golongan tidak akan mencapai kemenangan, jika tidak mentauhidkan ALLOH dan tetap dalam kemusyrikan atau tidak memberantas perbuatan syirik.
A. GOLONGAN YANG SELAMAT
1.     Jalan Golongan yang Selamat
Golongan yang selamat adalah golongan yang setia berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW,juga selalu mengembalikan setiap permasalahan kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits jika terjadi perselisihan,karena jika berpegang pada keduanya maka akan selamat, Rasulullah bersabda: tel “Aku tinggalkan padamu dua perkara, kalian tidak akan tersesat apabila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga keduanya menghantarkanku ke telaga surga”. Mereka juga senantiasa memurnikan tauhid karena suatu golongan tidak mungkin mencapai kemenangan jika ia meremehkan masalah tauhid, tidak memberantas syirik dan segala bentuknya.
Mereka juga tidak mendahulukan perkataan seseorang atas firman ALLOH dan sabda Rasulullah sebagai realisasi dari firman-Nya. “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mendahului ALLOH dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada ALLOH . sesungguhnya ALLOH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”( QS Al-Hujurat:1). Mereka tidak melakukan taklid dan juga tidak melakukan bid’ah, mereka menghidupkan sunnah-sunnah Nabi, sehingga mereka terkadang terasingkan ditengah-tengah kaumnya, sebagaimana sabda Rasulullah: “ Sesungguhnya Islam pada permulaannya asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka keuntungan besarlah bagi orang-orang yang asing” ( HR muslim).
Mereka mengajak umat isalm berjihad di jalan ALLOH. Jihad dapat dilakukan dengan berbagai cara yang pertama, jihad dengan lisan dan tulisan yaitu mengajak umat islam agar berpegang teguh dengan ajaran islam,tauhid yang murni dari syirik yang telah meluas pada saat ini. Kedua, jihad dengan harta yaitu menginfaqkan harta untuk perluasan ajaran islam, membantu para mujahidin untuk berda’wah, dan keperluan yang lainnya. Ketiga, inilah yang utama yaitu jihad dengan mengorbankan jiwa untuk menegakkan kalimat La ilaha illallah. Itulah jalan orang yang selamat.
2. Ciri-ciri Golongan yang Selamat
Golongan selamat jumlahnya sangat sedikit dan terasingkan, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya Islam pada permulaannya asing dan akan kembali menjadi asing seperti padda permulaannya. Maka keuntungan besarlah bagi orang-orang yang asing.”( HR MUSLIM ). Tidak hanya itu keadaan mereka juga telah nabi sebutkan bahwa sangat beruntung sekali orang shalih,sebagaimana sabdanya: “Keuntungan besar bagi orang-orang shalih di lingkungan orang banyak yang berperangai buruk, orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada orang yang mentaati mereka” (HR Ahmad hadits shahih). Mereka juga banyak dimusuhi, difitnah dan selalu menjadi bahan ejekan, nasib mereka seperti nasib para nabi yang telah dijelaskan dalam firman ALLOH ,”Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan( dari jenis) manusia dan (dari jenis ) jin. Sebagian mereka membisikkan kepada yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu ( manusia)” (QS Al-An’am:12).
B.  URGENSI TAUHID
Tauhid adalah mengesakan ALLOH dengan beribadah hanya kepada-Nya semata. Ibadah merupakan tujuan penciptaan alam semesta. ALLOH SWT berfirman: “Dan aku  ( ALLOH )tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu” (QS Adz-dzariyat:56). Semua rosul juga memulai da’wahnya dengan mengajak ummatnya untuk bertauhid kepada ALLOH. Selama tiga belas tahun Rasulullah SAW mengajak kaumnya untuk mengesakan ALLOH tidak kepada yang lain. Tauhid inilah hakikat jaran islam yang diatasnya islam ditegakkan. Dan ALLOH tidak menerima seseorang yang mempersekutukannya.
Sesungguhnya tauhid tercermin dalam kesaksian bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disermbah) selain ALLOH dan Muhammad adalah hamba dan utusan ALLOH . tauhid adalah tugas setiap muslim dalam hidupnya. Seorang muslim memulai hidupnya dengan tauhid dan meninggalkan hidup ini pula dengan tauhid. Karena tauhid mempersatukan orang-orang beriman dan menghimpun mereka dalam satu wadah kalimat tauhid.
Sebagian orang berpendapat bahwa islam akan tampil lewat kekuasaan, sebagian yang lain berpendapat bahwa islam kembali dengan meluruskan aqidah, manakah yang benar? Menurut Muhammad Quthb, bahwa islam akan tampil berkuasa dengan meluruskan aqidah dan beriman secara benar. Jadi kita harus memulai dengan meluruskan aqidah, mendidik generasi pada aqidah yang benar, maka islam akan tampil dan berkuasa di muka bumi ini. Permasalahan tauhid sejak Nabi Nuh sudah mendapatkan perlawanan yang luar biasa, umat Nabi Nuh tidak mau menerima, mereka lebih memilih mengikuti bisikan setan draipada ucapan Nabi Nuh. Mereka membuat patung yang mereka sembah
Tidak hanya Nabi Nuh yang mendapatkan penolakan dari umatnya. Para Rasul setelah beliaupun juga menyeru untuk menyembah ALLOH dan meninggalkan sembahan selain ALLOH. Diantara kaum yang menolak ajakan para rosul adalah kaum ‘aad, tsamud,dan lain sebagainya.  ALLOH mencerikan mereka didalam Al-Qur’an, diantaranya surat Al-A’raf ayat 65, artinya “Dan Kami (telah mengutus) kepada kaum ‘aad saudara mereka,Hud. Ia berkata ‘Hai kaumku sembahlah ALLOH, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapakah kamu tidak bertaqwa kepada-Nya?”.
Rasulullah saja sebelum diutus rasul, beliau terkenal dengan sebutan Al-Amin yang dapat dipercaya. Tetapi ketika beliau mengajak kaumnya untuk menyembah ALLOH dan meninggalkan sembahan selain  ALLOH. Lalu kaumnya menyebut beliau dengan julukan yang buruk. Diantaranya ahli sihir, orang gila, pendusta dan lain sebagainya. ALLOH telah berfirman: “Demikianlah  tidak ada seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka,melainkan mereka mengatakan, ‘Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila’. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas”. ( QS Adz-Dzariyat:52-53)   
1.   Macam-macam Tauhid
a)  Tauhid Rububiyah
Yaitu pengakuan bahwa sesungguhnya ALLOH adalah Tuhan dan Pencipta. Orang-orang kafir pun mengakui tauhid rububiyah ini, tetapi pengakuan mereka tidak membuat mereka tergolong orang islam. ALLOH berfirman: Dan sungguh, jika kamu bertanya kepada mereka,’Siapakah yang menciptakan mereka’, niscaya mereka menjawab,’ALLOH ‘.”(Az-Zukhruf:8)
b)  Tauhid Uluhiyah
   Yaitu mengesakan ALLOH dengan melakukan berbagai macam ibadah hanya semata karena ALLOH. Tauhid ini juga merupakan hakikat dari makna LAA ILAHA ILLALLAH. Karena kalimat tersebut mengandung makna penafian ketuhanan dari selain ALLOH dan menetapkannya untuk ALLOH semata. ALLOH berfirman dalam Qur’an surat Muhammad ayat 19, yang artinya: “maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan ALLOH “. Rasululloh saw bersabda: “Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan ALLOH ),dan mengingkari sesuatu yang disembah selain ALLOH , maka haram harta dan darahnya.”(HR Muslim).
Laa ilaha ilallah adalah asas tauhid dari islam, pedoman yang sempurna bagi kehidupan. Ia akan terealisasi dengan mempersembahkan setiap jenis ibadah hanya untuk ALLOH. Kalimat tersebut dapat bermanfaat bagi yang mengucapkannya jika diucapkan dengan keikhlasan. Rasulullah bersabda: “ Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah dengan keikhlasan pasti ia masuk surga”( HR AHMAD,hadits shahih).
c)  Tauhid Asma’Wa Shifat
Yaitu beriman terhadap segala apa yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits tentang sifat-sifat ALLOH yang Dia ungkapkan tentang diriNya atau oleh Rasulullah SAW. Beriman kepada sifat-sifat ALLOH tanpa tahrif, takyif, tamtsil dan tafwidh. Maksudnya adalah:
1)   Tahrif  adalah memalingkan lafadz atau menggantinya , atau merubah makna yang benar dengan makna yang batil. Seperti makna istiwa diartikan dengan istaula ( menguasai). Pentakwilan dengan istaula merupakan penyimpangan, juga merupakan anggapan bahwa ALLOH menguasai Arasy dari orang yang menetang dan ingin merebutnya. Maha Suci ALLOH dari apa yang mereka takwilkan.
2)    Ta’thil adalah mengingkari sifat-sifat ALLOH dan menafikannya.
3)   Takyif adalah menggambarkan sifat-sifat ALLOH dengan bentuk tertentu. Misalnya menggambarkan bahwa bersemayamnya ALLOH di atas ‘Arsy serupa dengan bersemayamnya makhluk. Imam Abu Hanifah berkata’”Barangsiapa mengatakan,’Aku tidak mengetahui apakah Tuhanku berada di langit atau di bumi? Maka dia adalah kafir, karena ALLOH telah berfirman, ”( Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas Arsy” (QS Thaha:5)
4)   Tamtsil adalah menyerupakan sifat-sifat ALLOH dengan sifat makhluk-Nya. Karena kita tidak boleeh mengatakan , ALLOH turun ke langit sebagaimana kita turun.
5)   Tafwidh (penyerahan ) menurut ulama salaf, tafwidh hanya pada al-kaif (keadaan) tidak ada maknanya. Al-Istiwa misalnya berarti al-uluw (ketinggian) yang mengetahui makna tersebut hanya ALLOH. Ketika seseorang bertanya pada imam malik ,”Bagaimana tuhan kita bersemayam ?” Imam Malik menjawab: “ bertanya tentangnya adalah bid’ah.
2.                                                            Manfaat Tauhid
 Jika tauhid murni terealisasi didalam kehidupan individu maka akan menghasilkan manfaat yang baik. Manfaatnya  adalah:
Ø  Membentuk kepribadian yang kokoh
Tauhid membantu dalam pembentukan kepribadian yang kokoh, yang pandangan hidupnya jelas. Ia selalu mengadu hanya kepada ALLOH dan memohon kepada-Nya dalam keadaan sempit atau lapang. Sehingga ia tidak terombang-ambing dalam memiliki prinsip dan ketetapan.


Ø  Sumber kekuatan jiwa dan kedamaian manusia
Tauhid memberikan kekuatan jiwa yang luar biasa, karena jiwanya penuh rasa harap kepada ALLOH serta percaya diri dan tawakkal kepada-Nya, ridha atas segala ketentuan yang telah ALLOH berikan kepadanya. Tauhid juga akan memberikan ketenangan dan akan menutup celah-celah kekhawatiran terhadap jiwa dan keluarga. Dan juga akan mendapatkan rasa aman,serta hanya takut kepada ALLOH. Sebagaimana firman ALLOH dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petumjuk” (QS Al-An’am:82). Karena keamanan itu bersumber dari dalam jiwa,aman yang dimaksud adalah keamanan dunia dan akhirat.
C.  SYIRIK
Syirik adalah suatu perbuatan menyekutukan ALLOH atau membuat tandingan bagi-Nya. Fenomena syirik saat ini sudah bertebaran di dunia islam. Fenomena syirik saat ini sudah dianggap sebagai bagian dari ajaran islam. Fenomena syirik yang terjadi saat ini diantaranya adalah berdoa kepada selain ALLOH, selain itu mereka juga melakukan perjalanan menuju kkuburan untuk mencari berkah dan berdoa memohon kepada yang telah meninggal. Rasulullah bersabda: “Tidaklah dilakukan perjalanan (tour) kecuali tiga masjid, Masjidil Haram,Masjidku ini, dan Masjidil Aqsha.”( Muttaffaq alaih)
Untuk menghilangkan syirik, maka harus dihilangkan tiga macam bentuk syirik. Pertama, syirik dalam ibadah dan doa, yaitu disamping berdoa kepada ALLOH mereka juga berdoa pula pada para Nabi dan orang-orang shalih. Mereka menamakan dengan tawasul. Padahal pengertian tawasul yang sebenarnya adalah memohon kepada ALLOH dengan melalui perantara. Maksudnya adalah tawasul dengan iman, dengan mengesakan ALLOH dan tawasul dengan Nama-nama ALLOH.
 Selain itu juga dapat bertawasul dengan amal ibadah atau meminta didoakan oleh orang shalih yang masih hidup bukan yang sudah mati karena itu merupakan tawasul yang dilarang, karena memohon kepada orang yang sudah mati adalh sikap berpaling dari ALLOH, dalam firman-Nya: “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain ALLOH, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang yang zhalim”. (QS YUNUS:106). Kedua, syirik dalam sifat, maksudnya menyifati makhluk baik para nabi, wali atau lainnya dengan sifat ALLOH. Jika itu dapat diberantas maka Insya ALLOH kesyirikan tidak akan ada.
Perbuatan syirik menyebabkan bahaya yang besar bagi diri sendiri dan juga masyarakat lainnya. Karena syirik adalah dosa besaryg tidak diampuni oleh ALLOH SWT. Bahaya syirik diantaranya adalah: Pertama, syirik menghinakan kemuliaan manusia, dan menurunkan derajat manusia. Sebab ALLOH memuliakan manusia, menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi.
 Tetapi manusia lalu menjadikan sebagian makhluk ALLOH sebagai sembahan, ia menghinakan diri padanya. Sebagian umat islam berdoa pada orang telah meninggal, padahal oarang yang meninggal itu justru membutuhkan doa dari kita, kita seharusnya mendoakan mereka bukan kita yang berdoa kepadanya. Kedua, syirik menyebabkan kekal didalam neraka, sebagaimana firman ALLOH: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan ALLOH maka pasti ALLOH mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah bagi orang-orang zhalim seoarng penolong pun. ( QS AL-MAIDAH:82). Juga sabda Rasulullah: “Barangsiapa meninggal sedang ia berdoa (menyembah) kepada selain ALLOH sebagai tandingan (sekutu), niscaya ia masuk Neraka”( HR BUKHARI). Syirik juga dapat menghapus amal shalih yang dilakukan seseorang, sehingga amal perbuatan tersebut menjadi sia-sia.

a.   Macam-macam Syirik
1.     Syirik besar
Ø Syirik dalam doa
Yaitu berdoa kepada selain ALLOH, baik kepada para nabi atau wali, untuk meminta rizki atau  memohon yang lainnya. “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain ALLOH, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang yang zhalim”. (QS YUNUS:106).

Ø  Syirik dalam kecintaan
Yaitu ia mencintai seseorang sebagaimana kecintaan pada ALLOH. Padalah orang yang beriman itu harus mencintai ALLOH lebih dari yang lain, karena orang beriman itu sangat amat mencintai ALLOH, ini disebutkan dalam qur’an surat Al-Baqarah ayat165,” Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain ALLOH , mereka mencintainya,sebagaimana mereka mencintai ALLOH. Adapun orang  yang beriman sangat cintanya keepada ALLOH”.

Ø  Syirik dalam ketaatan
Yaitu taat kepada ulama dalamhal maksiat kepada ALLOH, Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada ALLOH.
Itulah contoh-contoh syirik besar yang tidak diampuni oleh ALLOH kecuali dengan bertaubat kepada-Nya.
2. Syirik kecil
Ø Riya’ dan melakukan perbuatan karena manusia
Seorang muslim yang beramal dan shalat karena  ALLOH tetapi ia melakukan shalat dan ibadahnya dengan baik agar dipuji oleh orang lain. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil, riya’. Pada hari kiamat, ketika memberi balasan manusioa atas perbuatannya, ALLOH berfirman,’pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tujukan amalanmu kepada mereka di dunia. Lihatlah, apakah engkau dapati balasan disisi mereka’? (HR AHMAD).

Ø  Bersumpah dengan nama selain ALLOH
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa bersumpah dengan nama selain ALLOH, maka dia telah berbuat syirik” (HR Ahmad).

Ø  Syirik tersembunyi
Yang termasuk dalam syirik khafi atau tersembunyi adalah ucapan seseorang,” seandainya tidak ada fulan mungkin aku tidak bisa seperti saat ini”. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Jangan mengatakan, atas kehendak ALLOH dan si fulan.’ Tetapi katakanlah, ‘ atas kehendak ALLOH kemudian atas kehendak si fulan.” (HR Ahmad, Hadits shahih).

D.      TAKLID BUTA
Selain syirik yang dapat merusak umat islam, saat ini umat islam terjebak dalam taklid buta. Maksud dari taklid buta adalah mendahulukan ucapan seseorang atas firman ALLOH dan sabda Rasulullah. Padahal ALLOH telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului ALLOH dan Rasul-Nya”.( QS Al-Hujurat:1)
Contoh mendahului ucapan adalah “Ustadz saya telah berkata....” dan lebih mempercayai kata ustad tanpa dalil dari Al-Qur'an dan Al-Hadits. Taklid tidak hanya berupa ucapan tetapi  ada juga yang bertaklid ( ikut-ikutan) meniru gaya orang kafir, baik dalam ucapan, pakaian ataupun perbuatan.
E.       KUFUR
1.      Macam-macam Kufur Besar

a.   Kufur karena takabur padahal percaya
Yaitu tidak tunduk kepada kebenaran meskipun mengakui adanya kebenaran tersebut. Seperti kufurnya iblis. Sebagai mana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34,”Dan ( ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,’Sujudlah kamu kepada Adam’. Maka sujudlah meerka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir”.

b.   Kufur karena berpaling
Yaitu berpaling dari ajaran islam dan tidak mempercayainya. “Dan orang-orang yang  kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka”.( QS Al-Ahqaf:3).

c.   Kufur karena menentang
Yaitu orang yang mengingkarisebagian dari ajaran agama yang diketahui secara umum. Seperti rukun iman atau rukun islam,sebagaimana orang yang meninggalkan shalat karena mempercayai bahwa shalat itu tidak wajib. Maka orang tersebut adalah kafir dahn murtad. Ibnu Abbas ra berkata,”Barangsiapa menentang apa yang diturunkan oleh ALLOH maka dia adalah kafir”.

2.      Macam-macam kufur kecil
Kufur kecil ialah kufur yang tidak menyebabkan orang yang bersangkutan keluar dari Islam.
a.   Kufur nikmat
Dan ( ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan,’Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmatKu )maka sesungguhnya adzabKu sangat pedih”.( QS Ibrahim:7).
b.   Kufur amal
Rasulullah bersabda: “ Tidaklah berzina seorang pezina ( apabila ) saat akan melakukan zina, sedang ia dalam keadaan beriman. Dan tidaklah ia minum khamar ( apabila ) saat akan minum, sedang  ia dalam keadaan beriman”( HR Muslim).

F.   Kesimpulan
ALLOH telah mengutus Rasul-Nya kepada umat manusia agar memurikan tauhid atau mengesakan ALLOH. Dan membuang semua sesembahan selain ALLOH yang tidak memberi manfaat dan juga tidak memberi madharat.
ALLOH juga melarang hamba-Nya untuk melakukan perbuatan syirik. Karena perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak akan diampuni oleh ALLOH kecuali dengan bertaubat kepada-Nya. Antara tauhid dan syirik sejak lama telah terjadi perlawanan.  Maka agar menjadi golongan yang selamt maka kita harus mengesakan ALLOH dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Karena jika kita ingin bertemu dengan ALLOH selain kita harus beramal kita juga tidak melakukan perbuatan syirik. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 110.

No comments:

Post a Comment